Senin, 03 Februari 2020

Kisah Para Debt Collector di Indonesia yang Tewas saat Tagih Utang

Kisah Para Debt Collector di Indonesia yang Tewas saat Menagih Hutang


Duitbet, Situs duitbet, Link alternatif duitbet, Edward Silaban, seorang debt collector di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dibunuh secara sadis oleh debiturnya. Cerita debt collector dibunuh oleh debiturnya bukan kali ini saja terjadi.

Debt collector atau penagih utang kerapkali dipandang khalayak umum sebagai profesi yang menyeramkan. Soalnya, sering muncul cerita tentang seorang nasabah yang dikejar-kejar oleh debt collector, bahkan dengan intimidasi.

Namun yang kerap luput dari perhatian masyarakat, pekerjaan seorang debt collector juga tak kalah berisiko. Taruhannya bisa nyawa. Debt collector justru bisa dibunuh oleh orang yang berhutang, bahkan hingga dihakimi massa.

Berikut adalah catatan peristiwa-peristiwa tentang debt collector yang tewas terkait pekerjaannya:

1. Depok, 2011

Pada bulan April 2011, seorang debt collector bernama Helmy Yohanes Manuputty tewas diduga akibat dianiaya nasabahnya. Helmy sebelumnya menagih utang kepada nasabah SMS Finance, yang diduga anggota TNI berinisial R, karena sudah menunggak kredit mobil dua bulan. R diduga adalah salah seorang anggota Kostrad Cilodong.

Rekan Helmy, Buce, menceritakan, Helmy 'diambil' oleh sekitar 40-an oknum TNI dari kantornya di SMS Finance Cabang Margonda, Depok. Lalu dia dibuang ke Cililitan.

Kostrad pun sempat membantah anggotanya melakukan penganiayaan ini. "Informasi-informasi seperti ini tidak benar. Tidak ada anggota Kostrad yang melakukan hal itu," ujar Perwira Penerangan Kostrad, Kapten Agus, saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (19/4/2011).

Namun, jika memang ada oknum TNI yang melakukannya, Kostrad takkan tinggal diam. Ujung dari kasus kematian Helmy ini belum diketahui lagi.

2. Kediri, 2012

Pada Maret 2012, Hidayat Bagus Febrianto (28), karyawan Bank Danamon Kediri yang juga debt collector dibunuh saat menagih utang ke nasabahnya.

Pelaku bernama Harianto, yang tak lain adik kandung Darto (nasabah Bank Danamon) diringkus saat berada di makam Troloyo, Mojokerto.

Menurut pengakuan Harianto, dirinya berperan sebagai pembantu Darto dalam menghabisi nyawa korban. Ia dipaksa Darto untuk membantu mengubur korban di kebun cabai di dekat rumah guna menghilangkan jejak korban. Diketahui pelaku memiliki utang ke Bank Danamon sebesar Rp 575 Juta dan melakukan tunggakan cicilan selama 2 bulan.

3. Agam, 2019

Kasus debt collector yang dibunuh karena menjalankan pekerjaannya Duitbet kembali berulang pada April 2019. Kumis, seorang debt collector di Agam, Sumatera Barat, tewas dilempar batu saat mau menarik mobil milik nasabahnya. Mobil tersebut diduga sudah dijual oleh nasabah, namun cicilannya tak pernah dibayar selama 3 tahun.

Kumis bersama 5 orang kawannya ketika itu diduga mengambil paksa mobil Mitsubishi L300 pada Sabtu (30/3). Setelah mengambil mobil, para debt collector diamuk massa dan dilempari batu.

Akibat kejadian itu, Kumis tewas. Sedangkan 5 rekan Kumis, yakni Dafrizal, Ilham, Paikal, Erikson, dan Leo Chandra, diamankan petugas gabungan dari Polsek dan Koramil Maninjau

4. Cianjur, 2019

Jenal Ompusungu (42), seorang debt collector sebuah koperasi simpan pinjam di Bandung Barat tewas dibunuh pada September 2019. Usai dibunuh, jasadnya dibuang ke jurang di area tebing Kampung Sukarajin, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur.

Polres Cianjur pun menangkap ANA alias Ahek (51) dan CK alias Maung (42), pelaku pembunuhan Jenal. Bahkan ANA alias Ahek ternyata merupakan nasabah dari tempat Jenal bekerja. Selain pelaku utama yakni inisial ANA dan CK alias Maung (42), polisi juga menampilkan lima tersangka lainnya yaitu W (43), SP (37), D (41), AT (43) dan Y (54).

Usut punya usut, pelaku punya hutang yang terus membesar. Terungkap jika pelaku yang merupakan nasabah dari koperasi tempat korban bekerja itu sakit hati karena korban pernah menagih dengan cara yang kasar.

5. Bandung, 2020

Edward Silaban seorang penagih hutang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dibunuh secara sadis oleh pegawai kedai ramen. Lima orang tersangka sudah ditangkap, sedangkan pelaku utamanya masih diburu polisi.

Jasad Edwad ditemukan di dasar jurang yang berada di Kampung Cisaronge, Desa Mekar Mukti, Kabupaten Bandung Barat. Sebelumnya, Edward dilaporkan hilang sejak 27 Januari 2020. Polisi menduga pembunuhan Edward ini merupakan pembunuhan berencana.

"Ini pembunuhan berencana," kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan di Mapolresta Bandung, Jalan Bhayangkara Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (3/2/2020).

Hendra mengungkapkan korban datang ke kedai ramen tersebut untuk menagih hutang kepada salah satu karyawan. Rupanya pelaku utama, inisial L, kesal dengan korban, gegara terus ditagih utang. Hal tersebut memicu pelaku merencanakan pembunuhan.

"Korban datang ke tempat tersebut, kemudian dipukul menggunakan batu bata, ditarik ke kamar mandi, ditenggelamkan di bak air dan digorok menggunakan pisau," kata Hendra.


0 komentar:

Posting Komentar