Ahli Kesehatan: Jaga Daya Tahan Tubuh, Waspada Virus Corona Gelombang Kedua
Jika menilik pada wabah flu Spanyol yang terjadi kira-kira seabad lalu, memang ancaman munculnya gelombang kedua setelah serangan pertama.
"Kembali lagi virus begini memang pengalaman 100 tahun yang lalu juga menunjukkan ada 3 gelombang ya," kata dia, dalam diskusi SmartFM, Sabtu (18/4/2020).
Daya tahan tubuh benar-benar menjadi kekuatan yang bisa dipakai untuk melawan Corona Covid-19. Mengingat hingga saat ini belum ada vaksin Corona Covid-19 yang ditemukan.
"Untuk menghadapi gelombang itu tidak ada jalan lain sebelum vaksin dan obat ditemui dan sekarang sedang berupaya satu-satunya jalan adalah menjaga daya tahan tubuh kita ini sangat penting," ujar dia.
Selain itu, masyarakat Wiropoker juga harus mampu membuat semacam evaluasi terhadap diri masing-masing. Hal ini penting agar untuk menghindar dari kemungkinan ikut tertular.
"Buat yang muda insya Allah masih lebih aman buat yang tua jangan keluar rumah kecuali dalam posisi sendirian jaga jarak yang jauh," kata dia.
Jangan Anggap Remeh
Hal yang paling penting, tegas dia, yakni jangan pernah menganggap remeh Covid-19. Misalnya berpikir bahwa daerah tropis tidak akan terjangkit Covid-19."Virus itu selalu beradaptasi dengan lingkungan dengan cepat dan kita jangan underestimate (meremehkan) seolah-olah ini akan tidak terlalu berbahaya di negara tropis kan banyak yang begitu ya kita harus mengasumsikan bahwa virus ini sangat berbahaya. Dan kemungkinan besar dia akan kembali," terang dia.
"Oleh karena itu kita harus istilah perang kita harus selalu siap waspada Jangan menganggap remeh. Jangan Anggap enteng suatu ketika ini akan menjadi endemik seperti halnya demam berdarah," imbuhnya.
Salah satu upaya menjaga daya tahan tubuh, kata dia, bisa ditempuh dengan mengkonsumsi ramuan herbal, semisal jamu. Sebab, jamu dapat membantu menjaga dan memperkuat daya tahan tubuh.
"Ya kita punya buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C jambu itu banyak sekali dan itu juga membantu petani kita jadi bagus sekali kearifan lokal kita mengambil hikmahnya saja makan buah-buahan lokal jamu dan sebagainya. Insya Allah membuat daya tahan tapi tidak mengobati. Belum ada bukti untuk mengobati. Jadi jangan salah itu," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar